“Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.”
RA Kartini
Bulan April lekat dengan bulannya Raden Ajeng Kartini, tokoh perempuan yang dikenal pemikirannya dalam menyuarakan kebebasan perempuan mendapatkan pendidikan dan kesetaraan. Merayakannya tentu tidak sekadar mengenakan kebaya, batik dan sanggul saja. Tetapi implementasi pada kehidupan perempuan dalam memperjuangkan haknya untuk memperoleh kesempatan yang sama untuk berkembang.
Kartini bisa tersenyum, karena impian dari pemikirannya kini telah dirasakan oleh banyak perempuan. Salah satunya datang dari Kampung Bujur, Desa Pesanggrahan. Siapa yang menyangka, gadis yang kerap diejek karena postur badannya yang terlalu tinggi justru membawanya menemui impiannya, menjadi seorang anggota Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka).
Gadis itu bernama Siti Aisyah. Kepada penulis, ia bertutur, pada awalnya tidak pernah terpikir untuk menjadi anggota Paskibraka karena selalu diejek lantaran postur tubuhnya yang jangkung. Namun semua itu berubah ketika ia terpilih menjadi anggota Paskibra tingkat kecamatan tahun 2018.
“Alasan saya tertarik dengan Paskibra adalah selain untuk mengembangkan diri seperti disiplin waktu & bersikap, juga untuk melatih jiwa nasionalisme yang tinggi.” ungkapnya. Menurut Aisyah, menjadi anggota Paskibra bukan hanya diajari baris berbaris,tetapi dibekali wawasan tentang cinta tanah air, memumpuk jiwa kepemimpinan, menguatkan fisik, dan melatih kedisiplinan.
Kesempatan lain pun datang. SMK AL-ASY’ARI Kwanyar, tempat Aisyah bersekolah mendapat undangan seleksi calon Paskibraka Provinsi Jawa Timur dan Paskibra Kabupaten Bangkalan 2019. Siswi kelas XI Multimedia ini pun mewakili sekolah untuk mengikuti seleksi.
Dari beberapa sekolah tingkat menengah negeri maupun swasta, ada 300 lebih peserta siswa dan siswi di kabupaten Bangkalan yang terpilih. Dari sekian banyak potensi itu, terpilih 34 siswa. Dari 34 siswa inilah, ada nama Aisyah dalam daftar peserta yang lolos menjadi anggota Paskibraka tingkat kabupaten.
“Perasaan saya sangat senang sekali karena karena bukan hanya membanggakan sekolah tapi bisa membanggakan kedua orang tuaku. Reaksi orang tua terkejut dan senang karena tahun kemarin masih tingkat kecamatan dan sekarang sudah terpilih tingkat kabupaten.” ucap putri pasangan Khusnul Khatimah dan Sihul ini.
Aisyah pun mengikuti proses pelatihan dasar selama tiga hari dan pelatihan lanjutan yang akan dimulai tanggal 16 Juli sampai menjelang 17 Agustus 2019. Asiyah berharap semoga di hari kemerdekaan nanti, anggota Paskibra Kabupaten Bangkalan 2019 bisa mengibarkan bendera pusaka dengan sempurna.